Microsoft pada saat merilis Windows 3.0 khawatir bahwa kebanyakan orang tidak familiar dengan graphical user interface yang baru dipergunakan, dan karena pengendalian utamanya menggunakan mouse sehingga orang – orang menjadi tidak nyaman dalam mengoperasikan Windows saat itu. Mouse sendiri merupakan salah satu hardware input yang masih asing dan membuat orang segan menggunakannya.
Untuk menangani keengganan orang untuk menggunakan mouse, Microsoft mencari cara supaya mouse ini dengan mudah digunakan sebagai perangkat input sehari – hari bersama dengan keyboard. Jawaban yang mereka temukan dan terbukti berhasil adalah dengan menggunakan game sebagai saran pembelajaran. Game yang dipilih oleh Microsoft untuk membantu meningkatkan proses adaptasi penggunaan mouse adalah Solitaire, alasannya adalah mayoritas orang pada saat itu telah mengetahui cara bermainnya (menggunakan kartu tentunya).
Karena game Solitaire dimainkan secara digital maka membutuhkan frekuensi klik yang tinggi,? juga kemampuan drag anda drop untuk meletakkan kartu dengan mouse.
Intinya, Microsoft membundel Solitaire untuk melakukan trik terhadap pengguna komputer untuk bermain game Solitaire dalam jangka waktu yang panjang sehingga terbiasa dengan penggunaan mouse dalam proses bermainnya.
Solitaire walau tampaknya mudah dimainkan juga ringan, ternyata memiliki sejarah yang cukup dalam dan berpengaruh dalam adaptasi penggunaan mouse dalam mengoperasikan komputer sehari – hari.