Media Player Classic – Home Cinema: Video player ringan dan serba bisa

Advertisements

Menonton film, video klip, anime dan sebagainya di komputer sudahlah menjadi hal yang lumrah. Kalau anda masih menggunakan video player default dari Windows maka akan terasa keterbatasan dari Windows Media Player (WMP) saat memainkan file – file video, apalagi kalau formatnya sudahlah tidak standar maka tidak akan dapat dimainkan.

Anda bisa melengkapi codec yang terinstall menggunakan Windows 7 Codec Pack, tapi WMP sendiri terhitung software pemutar video yang cukup berat dibandingkan alternatifnya. Saya sendiri lebih memilih Media Player Classic – Home Cinema (MPC-HC) untuk memainkan hampir semua jenis video. Tampilannya yang sederhana dan fokus pada kemampuannya sebagai video player merupakan nilai lebih, daripada kita repot – repot berusaha memahami cara pakai software player lainnya.
media-player-classic-home-cinema

Advertisements

Fitur subtitle pun sudah menjadi standar, asalkan ada file subtitle yang memiliki nama yang sama dengan videonya dalam satu folder maka akan otomatis dimuat dan ditampilkan pada saat dimainkan.

Saya yakin saat anda mencobanya akan terasa jauh lebih enteng dibanding WMP bawaan Windows, bahkan dukungan codec defaultnya sendiri lebih lengkap sehingga anda bisa memainkan mayoritas video dengan format populer secara mudah. Misal ada video yang tidak bisa dimainkan maka MPC-HC akan mencari codecnya dikomputer anda, jadi anda tidak perlu menginstall codec yang sama berulang kali.

Ringannya aplikasi ini saat memainkan suatu video, bahkan dengan resolusi tinggi (HD, 1080p keatas) pun tidak ada masalah berarti, semua masih bisa lancar ditonton dan kualitasnya juga bening tanpa cela. Kesimpulannya, saya sangat menyarankan memakai Media Player Classic – Home Cinema sebagai video player default di Windows.

Advertisements

4 pemikiran pada “Media Player Classic – Home Cinema: Video player ringan dan serba bisa”

  1. Ada lagi gan, Namanya DAUM Pot Player lebih ringan dari VLC, mendukung VGA untuk display Monitor, mudah setting-setting sendiri.

    bisa dibilang CPU Usagenya di bawah MPC-HC.

    ane pake VLC, MPC-HC, Core AVC, Daum Pot Player, SMPlayer
    cuma yang ane jadiin default ya PotPlayer

    Balas
    • Oh saya setuju kalau itu, memang Pot Player terasa jauh lebih ringan walau memainkan video HD di netbook saya.

      Pilihan video player saya adalah SPlayer (enak buat otomatis cari subtitlenya), setelah itu Pot Player (Menggantikan KMPlayer), dan terakhir Mplayer (video player berbasis command prompt, cocok buat mutar file video yang rusak). Sedangkan VLC malah jarang sekali terpakai, kurang terbiasa tampilannya.

  2. Setuju sama agan,
    Btw agan tau cara membuat MPC & pot player di combine maksudnya Mpc untuk mengolah visual karena hasil gambar kalau pakai madvr lebih baik walaupun membebani CPU dan ram, nah pot player untuk hasil audionya karena potplayer suaranya paling jernih dan kencang sehingga cocok buat ruangan besar

    Balas

Tinggalkan komentar