Yang bikin jantung deg – degan kalau sedang menunggu belanjaan online yang cukup mahal itu adalah pengirimannya. Mau pakai ekspedisi apapun walaupun reputasinya baik pun akan tetap was – was karena barang belum di tangan. Ya kan? 😀 Kagetnya mungkin pas lihat hasil cek resinya kok ada perbedaan minor pada alamat penerima ataupun namanya, paling parah malah lain sama sekali.
Ini ada beberapa penyebabnya:
- Anda sebagai pembeli lupa telah memberikan data yang salah.
- Seller yang salah menuliskan.
- Petugas ekspedisi yang salah entry.
Siapapun yang salah tetap nasi telah menjadi bubur. Mau pakai JNE, TIKI, J&T, Wahana, Pos Indonesia dan sebagainya akan sama saja. Tapi kalau penasaran apa akibatnya kalau dibiarkan saja tanpa dikoreksi maka tergantung tingkat ke(tidak)lengkapan data penerima bisa berbagai macam:
- Nomor rumah salah atau tidak ada, ini bisa dibetulkan tetangga atau nama penerima tidak dikenal.
- Kodepos, RT/RW juga kalau tidak tepat tapi alamatnya betul kadang oleh orang ekspedisi setempat yang sudah hapal akan tetap tahu yang benar dimana.
- Salah nama jalan. Ini alamat paketnya tidak diterima atau orang yang tidak berhak mengakuinya.
- Salah kota. Saya pernah melihat ini. Hampir pasti salah orang kalau diterima.
- Nama penerima salah. Kalau cuma beda 1-2 huruf atau pelafalan masih sama itu aman. Tapi kalau beda jauh misal Sony jadi Sukro ini bakal jadi musibah. Kecuali iya – iya saja pas kurirnya datang.
Kesimpulannya sih kalau kesalahan atau tidak lengkapnya alamat tujuan itu kecil seperti typo masih bisa diabaikan. Akan tetap diantarkan ke rumah. Tapi karena urusan kiriman ini tidak ada hal yang pasti dan kalau tidak mau resiko harus segera diperbaiki supaya diretur ke pengirimnya, paling parah adalah diterima orang lain yang tidak dikenal.
Cara koreksinya? Saran saya datang ke kantor ekspedisinya di wilayah anda, jangan lewat telepon atau email karena dari pengalaman saya dan teman kadang lama sekali diproses.