Dibandingkan dengan kode PIN atau pola maka saya pribadi lebih suka fingerprint karena selain personal tidak bisa ditebak orang lain juga tidak repot pakainya. Mau buka lockscreen hp tinggal sentuhkan jari yang sudah ditambahkan ke databasenya dan dengan instan akan terbuka.
Dari hp pertama yang ada fingerprint Redmi Note 3 Pro sampai yang terakhir sebelum ganti ke Realme 3 Pro, semuanya pakai sensor dedicated di belakang hpnya. Ada juga varian yang pakai sensor di tombol power seperti Huawei Nova 5T.
Sekarang saya ganti ke Realme XT, yang dimana menggunakan layar AMOLED dan sistem sidik jarinya jadi satu dengan layar (fingerprint in display). Agak kagum dengan kecepatannya yang tidak kalah dengan sistem sensor sendiri seperti sebelumnya. Cuma perlu kebiasaan saja ganti jari.
Karena integrasi dengan layar terus terang agak khawatir bagaimana nasib fingerprintnya apabila kita pasangkan tempered glass/screen guard. Karena saya tahu mahalnya harga LCD AMOLED saat garansikan hp Samsung dulu, jadi wajib terpasang pelindung.
Apakah bakal normal saja? Atau agak lambat responnya? Paling parah malah gagal deteksi sidik jarinya.
Singkat cerita ternyata aman-aman saja. Tidak ada perbedaan kecepatan proses signifikan, tidak ada error juga. Kalau ada ragu-ragu pakai TG atau tidak sebelum googling, ya dari pengalaman saya tidak ada masalah.
Sistem fingerprint scanner in display ini bisa ada 2 macam: Optical atau Ultrasonic. Dimana Optical memindai pixel-pixel yang dipantulkan dari jari anda dan dibaca oleh lensa khusus dibalik layar. Sedangkan Ultrasonic membuat bangun 3D dari scan suara yang dikirimkan ke jari. Karena itu tidak ada hubungan langsung dengan layar hp karena sensornya mandiri.