Mouse wireless tanpa switch on/off

Advertisements

Bisa dibilang selama ini saya mendewakan alat yang pakai kabel, karena umumnya lebih reliabel dalam penggunaannya sehari-hari. Tapi tentu saja alat nirkabel ada keunggulannya sendiri, yakni fleksibilitas medan penggunaannya. Paling gampang itu contohnya internet via WiFi, mau di gudang atau di kamar mandi asalkan sinyalnya ada ya bisa online.

Karena slot USB di laptop saya terbatas, dan karena kerjaan saya kadang perlu memasang beberapa perangkat lewat port ini bersamaan maka perlu kompromi. Masalah saya bukan slot USBnya kehabisan, karena saya ada hub untuk itu. Tapi kabelnya yang kacau dan mengganggu sekali saat utak-atik perangkat terpasang. Jadi tujuan saya mengurangi ribetnya kabel-kabel berserakan di meja.

mouse rexus q20

Akhirnya saya putuskan beli mouse wireless saja, dan langsung ke Shopee buat cari-cari. Singkat cerita saya ga perlu DPI tinggi-tinggi karena saya tidak main game FPS semacamnya, cuma Football Manager 2020. Jadi mouse untuk kantoran biasa sudah cukup. Dan aslinya banyak tetikus tanpa kabel yang dijual dengan harga murah, tapi akhirnya saya memilih Rexus Q20. Alasannya sederhana: 1. Saya kenal mereknya, dan dari gamepad Rexus GX1 yang saya beli 2019 sampai sekarang awet. 2. Harganya murah, cuma 45.000-an rupiah.

Advertisements

Barang datang dan saya langsung test drive. Terus terang saya buta sama sekali seperti apa harusnya mouse wireless. Tapi dalam kemasannya ada satu USB wireless receiver untuk dipasangkan ke komputer. Dan tentu saja mousenya.

Mouse ini perlu baterai AA untuk sumber tenaganya. Dan ini bukan masalah bagi saya karena kebetulan punya baterai rechargeable bekas Tamiya. Hehe. 😀 Cuma pas pemasangan saya sempat mikir apa ga salah, karena tempat baterainya lebih kecil dari ukuran AA, ternyata harus diselipkan ke rongganya.

Setelah saya checkout barangnya di Shopee saya baru lihat-lihat di Tokopedia, ternyata di lapak barang yang sama cukup banyak yang tanya ini apa ada on/offnya. Dan jujur saya baru kepikiran “wah… rugi ga ya? bakal berguna banget kah?”. Karena sudah terlanjur beli dan sudah menunggu pickup kurir ya saya terima saja, toh kesalahan bukan di seller.

Manfaat on-off ini katanya untuk menghemat baterai saat tidak digunakan. Mungkin mousenya tidak bisa mati sendiri, atau dalam menunggu sampai nonaktif masih mengkonsumsi daya.

Advertisements

Dari penggunaan saya, khususnya untuk masalah tidak adanya tombol hidup-matikan ini… ternyata tidak mengganggu sama sekali, malah enak sih. Dalam 10 menitan kalau tidak aktif digunakan: digeser atau klik tombol, maka setelah terdeteksi diam akan otomatis mati. Lebih tepatnya sleep, karena menyalakannya perlu klik tombol mousenya terserah kiri atau kanan, goyang mouse ga ngefek.

Soal keawetan baterai ini yang tesnya masih berjalan, dengan penggunaan kantoran rutin sudah sebulan lebih masih belum perlu ganti/dicas.

Terakhir soal mouse ini, saya baru tahu ada tipe silent click. Suara mekanik mouse selama ini ga mengganggu karena rasanya sudah terbiasa. Tapi bunyinya saat dioperasikan seperti dibungkam, terasa ada feedbacknya saja. Cukup terasa bedanya dengan yang normal.

Secara keseluruhan saya cukup puas dengan mouse wireless ini. Murah, hampir sunyi dan praktis digunakan dimana-mana saat kepepet. Kekurangannya tentu ada walau wajar, perlu baterai. Untuk penggunaan office dan game casual cocok sekali.

Advertisements

Tinggalkan komentar