Sudah kita deg-degan menunggu datangnya barang mahal yang dibeli dari luar kota, alamat tujuan dan nama penerima sudah benar, bahkan menggunakan layanan YES (Yakin Esok Sampai), asuransi dan packing kayu tidak terlupakan. Eh… kok statusnya saat cek resi sudah Delivered dan nama penerimanya tidak dikenal? Wah… suram sudah. 🙁
Ini pengalaman kedua teman saya dan saat itu saya ikut serta dalam mengurus bagaimana nasib paketnya kok diantarkan ke orang yang salah. Saya tidak membahas kenapa masalah ini bisa terjadi (kurir teledor, buru-buru, tidak verifikasi identitas atau alamat) karena sekarang yang lebih penting adalah bagaimana mendapatkan paket tersebut kembali dengan selamat atau solusi alternatifnya.
Kasus pertama
Jadi ceritanya teman saya beli handphone (Lenovo S860 kalau tidak salah) waktu itu dari salah satu onlineshop (lupa namanya, dari Kaskus) karena memang harganya lebih murah dibanding beli disini walau termasuk ongkos kirim dan biaya -biaya? tambahan lainnya. Karena ini baru pertama kali bertransaksi online sehingga ia rutin mengecek resi JNE yang diberikan penjualnya setiap beberapa jam, mungkin karena khawatir.
Lama pengirimannya kurang lebih 3 hari dari Jakarta ke kota tujuan, awalnya sih hasil cek resi normal saja seperti pengiriman pada umumnya. Pada malam hari di hari kedua malah sudah sampai di kota tujuan, langsung sumringah teman saya karena dalam 1-2 hari berikutnya kemungkinan sudah diantarkan barangnya oleh kurir JNE ke rumah.
Tapi ternyata di hari ketiga saat cek lagi di sore hari kok malah sudah diterima (Delivered) oleh orang lain. Kaget dan galau jadinya, saat saya dilapori agak bingung juga harus bagaimana. Berusaha menelepon JNE katanya akan disampaikan dan difollow up, yang bagi pelanggan JNE sudah tahu ini jarang terjadi.
Akhirnya keesokan harinya inisiatif datang ke JNE di kantor perwakilan/cabangnya untuk menyelesaikan masalah ini. Setelah komplain ke petugasnya dan sedikit mendesak kemudian ditemukan oleh penanggung jawabnya. Setelah berdiskusi bagaimana enaknya karena marah – marah pun percuma, ternyata si kurir JNE yang salah mengantarkan sedang dicari dan ditemui secara baik – baik. Katanya sih akan diambilkan barangnya, tapi teman saya ingin segera dan diambil keputusan agar kurirnya mengantarkan ke lokasi untuk diambil kembali barangnya – teman saya menunggu didekatnya.
Selanjutnya? Ternyata lokasi tujuannya adalah kos-kosan (kok bisa nyasar kesana padahal lokasinya tidak bisa dibilang dekat dengan alamat rumah teman saya), dan begitu kurir tersebut menanyakan orang yang kemarin langsung diserahkan barangnya tanpa banyak komentar. Ini dari pengamatan saya sih.
Bagaimana kondisi barangnya? Dusnya sudah terbuka, handphonenya minimal sudah dipakai tapi kelengkapannya masih ada. Saat diujicoba masih normal dan langsung direset factory. Sampai sekarang pun teman saya masih menggunakan handphone tersebut tanpa ada masalah.
Kasus kedua
Ini pengalaman buruk yang menimpa teman saya yang lain tahun ini, saudaranya dari Bandung mengirimkan hadiah berupa pakaian. Saat cek resi tidak ada masalah. Tapi begitu statusnya menandakan kalau sudah diserahkan ke penerima yang dituju teman saya heran, walau nama penerimanya sama dengan yang dituju tapi dia tidak merasa menerimanya. Loh ya?
Kembali lagi saya ke kantor JNE dan melaporkan hal ini, sama seperti sebelumnya kita bicara secara baik – baik mencari solusinya. Karena kurirnya waktu itu sedang diluar akhirnya tidak sempat bertemu tapi akan dicek bagaimana nasib barangnya. Nomor handphone kurirnya juga tidak bisa diberikan, akhirnya kita pulang menanti kabar. (Selanjutnya adalah dari cerita teman saya)
Keesokan harinya teman saya menelepon JNE menanyakan apakah ada update mengenai kasusnya, tapi jawabannya customer servicenya masih belum. Nah… lewat 2-3 hari sejak interaksi terakhir baru teman saya datang kembali sendirian dan komplain lagi. Ternyata entah bagaimana barangnya antara dititipkan tetangga atau diletakkan di teras rumah belakang pot bunga. ??? Saya ikut heran sewaktu mendengarnya. Padahal setahu saya misal tidak ada orang akan dibawa kembali standarnya.
Akhirnya? Pihak JNE memilih memberikan ganti rugi karena barangnya dianggap hilang. Entah yang mengganti waktu itu adalah JNEnya atau kurirnya.
Kedua kasus diatas terjadi sewaktu mendekati lebaran tahun lalu dan tahun baru, biasa lah saudara dan kenalan saling mengirim parsel atau bingkisan. Mungkin karena banyaknya pengiriman barang diantara waktu – waktu tersebut sehingga membuat kurirnya kewalahan dan tidak banyak pertimbangan untuk menyerahkan barangnya.
Saya mengirim tapi kok penerimanya belum menerima n org lain yg menerima… Gmn ni JNE gk ada kelanjutan nya… Udah muter 1 kmpung gk ada nama tersebut yg d sebutkan d status org penerima…. Tolong donk komplain an d tindak lanjuti… Kasihan customer nya…
Ternyata banyak masalah yang sama yah,,, bener kata orang lebih baik kirim via jnt daripada jne gak tau kenapa,,? Gini kalo nerima kurir modal sim doang kacau
Hari ini pengalaman saya adl paket sy smlm harusnya SDH SMP tapi bukan saya yg terima statusnya pun SDH delivered..ini customer servicenya blm bs d hubungin jg..jadi sy bgung gmn kelanjutannya..jelas2 disitu jg harusnya nama saya beiiby aiiu dan paketnya harusnya yg terima saya..ini knp bs d kasihkan ke orang yg namanya indah..sy lagi cari2 orangnya blm ketemu…payah bgd JNE…sy kecewa bgd biasanya tiap hari saya terima paket dr jnt selalu siang ini knp malem pas sy belum plg kerja juga…klo begini gmn mau carinya